Peran Bermain dalam Proses Perkembangan Anak
Penulis: Rini Sekartini
Beberapa ahli mengatakan bahwa bermain pada anak merupakan sarana untuk belajar. Bermain dan belajar untuk anak merupakan suatu kesatuan dan suatu proses yang terus menerus terjadi dalam kehidupannya.
Bermain merupakan tahap awal dari proses belajar pada anak yang dialami hampir semua orang. Melalui kegiatan bermain yang menyenangkan, seorang anak berusaha untuk menyelidiki dan mendapatkan pengalaman yang banyak. Baik pengalaman dengan dirinya sendiri, orang lain maupun dengan lingkungan di sekitarnya. Melalui bermain anak dapat mengorganisasikan berbagai pengalaman dan kemampuan kognitifnya dalam upaya menyusun kembali gagasan yang cemerlang.
Ada 5 karakteristik bermain yaitu:
1. Bermain merupakan sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai yang positif bagi anak.
2. Bermain berasal dari motivasi yang muncul dari dalam diri si anak. Anak melakukan kegiatan tersebut atas kemauannya sendiri, tanpa harus disuruh atau diberi imbalan oleh orang lain.
3. Bermain sifatnya spontan dan sukarela, bukan merupakan kewajiban. Anak bebas memilih apa saja yang ingin dijadikan alternatif bagi kegiatan bermainnya.
4. Bermain senantiasa melibatkan peran aktif anak. Anak benar-benar aktif dalam kegiatan tersebut, baik secara fisik maupun mental.
5. Bermain memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti kemampuan kreativitas, memecahkan masalah, kemampuan berbahasa, kemampuan bersosialisasi dengan teman sebaya dan sebagainya.
Adapun bermain mempunyai manfaat bagi perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak, yaitu:
1. Aspek fisik, bila anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan aktivitas fisik terutama motorik kasar, akan membuat tubuh menjadi sehat.
2. Permainan yang melibatkan kemampuan motorik kasar dan motorik halus akan meningkatkan keterampilan anak.
3. Keterlibatan anak dengan orang lain dapat membantu anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya atau orang lain, anak akan belajar berpisah dengan ibu dan pengasuh, belajar berbagi dengan orang lain, melakukan pemecahan masalah, meningkatkan perkembangan bahasa baik bahasa ekspresi maupun bahasa reseptif, dan sebagai lahan bermain peran sosial.
4. Aspek perkembangan bahasa, melalui kegiatan bermain anak akan memperoleh kesempatan yang luas untuk berani berbicara. Kegiatan ini akan melatih kemampuan mengkoordinasikan antara apa yang terpikir dengan gerakan motorik organ-organ dalam rongga mulut. Hal ini penting untuk kemampuan anak dalam berkomunikasi dan memperluas pergaulannya di kemudian hari.
5. Aspek emosi dan kepribadian, melalui bermain seorang anak dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya. Kegiatan bermain bersama sekelompok teman sebaya akan memberikan kesempatan bagi anak untuk menilai diri sendiri tentang kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan harga diri karena merasa mempunyai kompetensi tertentu.
6. Aspek kognitif, dengan bermain akan memberikan pengetahuan yang luas dan daya nalar anak, menumbuhkan kreativitas, kemampuan berbahasa dan peningkatan daya ingat anak.
7. Aspek ketajaman panca indera, dalam bermain seorang anak akan menggunakan sebagian besar pancainderanya dalam kegiatan tersebut. Secara tidak langsung pancaindera tersebut akan terasah sehingga menjadi lebih peka pada hal-hal yang berlangsung di lingkungan sekitarnya.
Bermain untuk seorang anak perlu juga menggunakan alat permainan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih alat permainan adalah:
1. Tidak berbahaya, alat permainan sebaiknya terbuat dari bahan yang aman untuk anak, bentuknya juga tidak berbahaya seperti memiliki sudut yang runcing, mengandung zat warna yang beracun, sambungan kurang kuat atau mudah rusak.
2. Bukan semata pilihan orang tua, berikan kesempatan pada anak untuk memilih sendiri mainan yang disukainya tetapi orangtua tetap perlu mengarahkan saat memilih mainan tersebut. Bila orangtua cenderung memaksakan pilihannya, sementara anak tidak senang maka anak akan menolak meskipun alat tersebut sangat bermanfaat.
3. Sesuaikan alat permainan dengan usia anak.
4. Berikan alat permainan yang sederhana, jangan terlalu rumit atau terlalu mahal harganya.
Bermain merupakan kegiatan yang sangat penting bagi anak. Melalui bermain seorang anak akan memperoleh berbagai keuntungan sekaligus belajar berbagai hal yang dapat memperluas wawasan, pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan pada saat dewasa nantinya.
Peran Bermain dalam Proses Perkembangan Anak
Rabu, 28 November 2007
Diposting oleh
Rizky_Fryansyah
di
08.53.00
Label: Family Information
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar